Sabtu, 19 Januari 2008
daksa
lembab tersirat rinai hujan
jatuh bercucuran mengiringi serta
lalu hujan reda terganti badai
terpapah sudah terbawa angin
lalu karam kedasar palung tak berantah
adakah palung dapat mengangkatnya kepermukaan
sesuai apa yang di inginkan sehelai daun
ia hanya ingin kembali sekedar menyongsong dinginnya malam
adakah semua hanya kisah sehelai daun
tanpa nama dan tak bertuan ?
Senin, 03 Desember 2007
Biarlah diam
Kau tak pernah mampu termiliki
Meski bayang nakalmu kerap kali mengundangku
Ritmis berjalan beriring serta
Kau kan salau bertenger disana
Termasgul diantara bintang berpendar
Aku hanya ingin kasih.....
tanpa harus melukai
berharap sayang....
tanpa menyakiti
Memiliki dengan segenap rasa
Bukan cinta yang memabukkan
Dan mampu merubah segala
Adalah aku yang ingin selalu bersama,
Walau tanpa kata cinta
Panen jenggah
Kusemai ranum pada padang berbatu
Lalu timbul ilalang berjerumbun
Semakin lebat merimba
Dan sulit untuk aku babat
Belukar bermekaran
Mengantikan kuntum yang dihisap kumbang
Tertunduk namun mampu menonggok lagi
Meski sesekali jatuh kembali
Semua salah pada titian
Selayaknya tak kusirami
Kurawat dan ku inang
Bila kutahu belukar telah tumbuh serta mengakar
Tabir misteri
Ketika matahari mulai redup
Aku hanya diam tak berkutat
Harapanku untuk bersemat tersekat
Terambing angin yang menderu
Rasa yang ku damba tak juga tiba
Jenggah.... lelah.... dan.... telah pula sirna
Semua semu tak berwarna
Seperti aku yang semakin lapuk
Aku harap cita kan tercipta
Bukan sekedar auman tadi pagi
Dan aku tak berani lagi sekedar bermimpi
Bila harus bagun lagi
Khayalan pemuja
Seperti senja kemarin
Terik, namun menghangatkan
Tak hanya terang tetapi membawa damai
Tersirat gurat bertabur warna
Sejuta ceria tercipta
Berpadu dengan rasa yang memburu
Melumatkan hingga kedasar
Merongga dan enggan untuk keluar
Bermukin dan beranak pinak
Harapku ini takkan berakhir
Semoga sampai sisa umurku
Kau selalu untuku
Jumat, 09 November 2007
Dunia Kedua
Dengan sigap kupaparkan tubuh ini melekat disejenak pada sebuah bantal empuk untuk bersandar. Lantas, gemulai tangan ini tak henti-hentinya mengotak-atik sebuah papan berderet huruf dan angka serta layar berwarna yang berada tepat didepanku. Kumanjakan mata ini melumat segalanya yang berada didepanku. Sekian wujud berseliweran mengampiriku dengan bermacam tanda tanya berdesir.
Bilik-bilik dalam ruang dihadapku satu persatu mengundangku untuk turut serta. Ada beberapa pertanyaan yang begitu riskan, aku jawab dan tak sesekali aku buang dengan iklas. Lalu muncul lagi dengan pertanyaan serupa. Kulewatkan banyak waktuku untuk menyusuri yang lainnya, berguman dan sesekali berdecak kagum. Dan ketika mata telah pula lembab, aku putuskan untuk mengakhiri semuanya. Namun, ada seseorang yang dengan lancang sempat mengusik keberaniannku untuk mengiyakan undangannya. Dengan status yang relatif dimiliki sekian banyak orang, serta gaya yang sekian banyak orang punya.
Kami mengobrol entah kemana bermuara. Mengungkapkan hobi yang hampir sama. Menyingahi beberapa tempat yang nyaris persis. Singkat kata kami memiliki rasio pemikiran yang sejalan. Tanpa banyak ba bi bu aku ikuti saja permintaannya untuk bersua. Sesuai jadwal yang telah kami sepakati akhirnya waktu juga mempertemukanku dengannya. Sama persis dalam gambaranku, pria jangkung dengan ornamen jambang menghiasi ranum wajahnya. Pas sekali dengan bingkai wajahnya yang kokoh dan kotak. Tanpa sadar ingatanku kembali ke beberapa masa, alangkah terbelalaknya kami bersamaan. Diluar perkiraan ternyata sosok yang berada didepanku kini adalah seseorang yang dulunya pernah menemuiku beberapa waktu lalu dan swempat hapir singgah dalam kehidupanku. Ternyata dunia memang tak selebar daun kelor. Bukan hanya dalam lingkup komonitas saja yang dapat menenukan orang yang dulu pernah bertemu, akan tetepi sama halnya dengan kehidupan maya atau room chat. Kami saling pandang dengan tatapan menyelidik, dan itu tak terjadi berapa lama. Karena kami telah pula tahu bagaimana menyikapi perasaan yang tiba-tiba datang dan bersemi kembali
gself23@yahoo.....